Adapun proses produksi dalam pembuatan kain secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut::
a. Bahan baku yang digunakan adalah bahan benang yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana penyediaan bahan baku tersebut dilakukan dengan cara bekerjasama dan mengadakan kontrak kerja dengan perusahaan lain yang bersangkutan seperti: PT Polypin Canggih, PT Polisindo dan PT Panasia Indosintec. Adapun jenis benang yang digunakan sebagai bahan baku untuk membuat kain adalah benang katun (TC, CD20), benang PE, benang polyester dan benang pilamen.
b. Proses persiapan perajutan dimulai dari bagian circurar knitting yang kemudian dikirim ke bagian gudang grey (gudang pemartaian) untuk dikelompokkan berdasarkan jenis dan corak kain. Di gudang grey dilakukan pengidentitasan yang terdiri atas nomor lot, nomor order, jenis benang, corak, warna, jumlah dan berat untuk satu lot kain tersebut. Setelah itu kemudian dilakukan penyambungan antar ujung kain dengan cara diobras dengan tujuan agar tidak menggulung dalam mesin pada saat pencucian atau pencelupan.
c. Proses pemasakan dan pengelantangan (scouring-bleacing) yaitu proses menghilangkan kotoran yang menempel pada kain yang bisa menghalangi proses pencelupan, sehingga dengan proses ini kain yang dihasilkan menjadi putih, bersih dan mudah menyerap zat-zat kimia.
d. Proses pencucian dan penetralan adalah proses untuk menghilangkan sisa-sisa zat kimia yang masih menempel pada kain pada saat proses pemasakkan.
e. Proses pencelupan adalah proses pemberian warna kain secara merata, baik dibagian dalam maupun pada bagian permukaan kain serta untuk mendapatkan jenis dan sifat warna yang tahan luntur baik terhadap pencucian maupun penggosokkan.
f. Proses penyabunan adalah proses yang bertujuan untuk membersihkan kain dari sisa zat warna dan zat pembantu yang tidak berikatan lagi dengan serat pada saat proses pencelupan.
g. Proses pengeringan adalah proses yang bertujuan untuk mendapatkan kain dalam keadaan kering.
h. Proses pengepakkan (packing) adalah proses akhir dari proses produksi ini. Proses ini merupakan proses pengemasan yang disertai dengan proses pemeriksaan ulang kualitas produk, penimbangan, pengukuran dan pemasangan label.
i. Kain yang sudah diprinting, sebagian dijual ke perusahaan garment, sebagian diproses di divisi Garment menjadi pakaian yang siap dipasarkan dan sebagiannya lagi dipergunakan dalam pelapisan kulit sintetis yang diproses di divisi Synthetic Leather.